Kelas Sulung di Sekolah


Finally, finally, finally, kata itu lah yang menurut gue bisa menggambarkan keadaan gue sekarang. Akhirnya gue menjadi salah satu anak sulung (baca: kelas paling tua/kelas 12) di sekolah. Menjadi anak yang setiap gerak-geriknya bisa dicontoh oleh adik kelas. Ya, setiap gerak-gerik seperti gerakan ketika sedang buang air besar. Bisa saja dicontoh oleh para adik kelas.

Gak kerasa banget bahwa gue sekarang udah jadi anak kelas 3 SMA, padahal rasanya itu kayak kemarin baru aja gue berenang setelah acara perpisahan TK. Huh, waktu emang begitu cepat berlalu. Dari masuk SMA jomblo, terus jadian, sampe sekarang jomblo lagi. Gak kerasa..

Tujuan gue sekarang cuma satu, yaitu membahagiakan kedua orang tua gue dengan cara gue bisa masuk ke PTN favorit di Jabodetabek. Jujur, itu menurut gue adalah perjuangan yang sangat berat. Bukan cuma satu atau dua orang anak SMA yang menginginkan masuk PTN favorit tetapi seluruh Indonesia.

Cerita-cerita sedikit, orang tua gue gak ngebolehin alias melarang gue untuk kuliah di luar area Jabodetabek. Gue tahu kenapa gak boleh karena terdapat beberapa alasan. Ada alasan pribadi dan ada alasan yang bisa gue bagikan ke kalian semua. Mau tahu apa alasan yang membuat kalian dilarang untuk pergi kuliah ke luar daerah? Bukan, bukan di postingan ini gue jelasinnya tapi di postingan selanjutnya. Entah itu setelah ini, kedua setelah ini atau setelah-setelah-setelah-setelah ini.

Karena restu dari Tuhan adalah restu dari kedua orang tua, gue pun akhirnya patuh kepada mereka untuk tidak kuliah di luar daerah. Takutnya nanti kalo gue nekat, gue bisa dapet hal-hal yang gak diinginkan atau istilahnya kualat. Kan serem.

Dengan begitu, gue pun harus belajar secara ekstra. Dari yang belajarnya biasa, menjadi luar biasa. Biasanya buang-buang waktu, sekarang gunain waktu sebaik mungkin. Pokoknya, berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Jadi, gue harus siap mati-matian untuk belajar supaya bisa dapet PTN di area Jabodetabek. Bantu doa, ya, kawan!

Hal itu lah yang membuat gue bisa berubah di kelas sulung ini. Mungkin bukan cuma gue aja yang berubah. Berikut adalah hal-hal yang bisa terjadi ketika kalian menjadi kelas sulung di sekolah.

Jadi Rajin

Setiap sekolah pasti memiliki guru dimana saat awal masuk tahun ajaran baru di kelas sulung, selalu berkata bahwa waktu itu cepat berlalu, waktu itu sebentar. Bisa diibaratkan kayak sehari setelah hari awal masuk sekolah itu adalah ujian nasional. Nah, karena hal itu lah bisa membuat para pelajar menjadi rajin. Gak percaya? Coba aja deh kalian amati. Itu benar-benar kenyataan. Pelajar jadi rajin untuk belajar, untuk beribadah dan untuk bertanya materi ke guru-guru sesuai bidangnya.

Sering ke Ruang BK

Kenapa sering ke Ruang BK? Ada kasus di Ruang BK? Gak kenapa-kenapa dan gak ada kasus berat. Banyak pelajar yang menyimpulkan bahwa anak-anak yang masuk ke Ruang BK adalah anak-anak bandel. Ya, bisa dibilang begitu karena setiap ada kasus berat, pasti ditangani oleh BK. Tapi, BK gak hanya bisa menangani kasus anak nakal, kasus anak kelas sulung yang sedang bingung ingin melakukan kegiatan apa setelah lulus sekolah pun BK bisa tangani. Coba deh kalian lihat kelas 12 di sekolah kalian, pasti banyak banget tuh yang mondar-mandir, bolak-balik ke Ruang BK untuk nanya-nanya perguruan tinggi.

Gak Boleh Melanggar Peraturan Sekolah

Karena menjadi kelas sulung di sekolah, setiap guru pun tak segan-segan untuk mengingatkan dan untuk menegur jika ada siswa terutama kelas 12 yang melanggar peraturan sekolah. Kenapa seperti itu? Karena takutnya ada adik kelas seperti kelas 10 dan kelas 11 yang mengikuti apa yang dilakukan oleh kakak kelasnya. Maka dari itu wajib hukumnya bagi kelas 12 untuk taat peraturan karena mereka menjadi contoh.

Jarang Main

Dari 10 pelajar, 6 pelajar diantaranya menjadi jarang main ketika kelas 12. Bukan, bukan berarti berhenti bermain tetapi mengurangi aktivitasnya untuk bermain. Kenapa? Karena bisa jadi di kelas 12 ini, anak-anak disibukkan untuk mengikuti bimbingan belajar disana disini disono disene dan lain-lain. Jadi, anak kelas sulung pun bisa menjadi jarang main.

Putus

Percaya atau tidak, ketika kalian menjadi kelas sulung pasti mengamati bahwa ada saja pasangan yang putus di waktu ini. Kenapa? Karena salah satu dari sebuah pasangan baik wanita atau pun pria ada yang merasa bosan dengan pacarnya lalu mengakhiri hubungannya dengan alasan klasik, “Aku mau sibuk ujian nasional.”. Gue pun juga pernah mengalami hal itu. Padahal, itu mah cuma hanya alasan klasik supaya gak bingung ngejelasin kenapa mau putus. Ya, alasan klasik.

***

Nah, mungkin itu aja, buat kalian yang punya tambahan ide bisa langsung aja komentar di kotak bawah. Oh iya, kalo kalian takut buat diketahuin namanya bisa langsung komentar aja menggunakan akun anonim.

Sengaja cuma dikit karena blog ini isinya itu bukan artikel aslinya. Isinya adalah cerita-cerita pengalaman gue. Tunggu artikel gue yang panjang di Provoke! Website. Ya, kalian bisa langsung klik itu aja dan tunggu tulisan gue naik ke website itu.

Oh iya, karena sebelum postingan ini adalah peluncuran UPIL GAUL dan ada giveaway, gue akan mengumumkan pemenangnya minggu depan dan langsung gue DM. Buat kalian yang belum ikutan, yuk ikutan karena hari terakhir ikutan adalah pada tanggal 31 Juli 2017. Terima kasih. :)

0 comments:

Post a Comment

Buat kalian yang mau komentar, silahkan saja, mau panjang apa pendek. Kalo lo mau komentar pake anonymous, harap jangan spam. Kasian sama yang lain.

Dan yang terpenting adalah jangan jualan di kotak komentar blog gue, terutama jualan yang gak penting kayak alat vital atau video bokep. Lebih baik elu tulis link blog lo daripada jualan.

Komentar kalian sangat gue butuhkan. So, komen aja yaa. Terima kasih. :)