Satnight ILHM eps. 54: New Hair Style

New Hair Style. Ya, gue sekarang mempunyai model rambut baru. Yang biasanya setiap gue potong rambut, ke abang-abangnya bilang, "Bang, rapihin aja." Tapi, sekarang gue udah beda. Gak kayak gitu lagi. Tempatnya pun bukan tempat biasa gue cukur. Dan sepertinya, semakin kesini, sifat culun gue sedikit demi sedikit berkurang.

Sebelum lanjut, gue mau nyapa kalian dulu. Apa kabar? Sehatkan? Apakah masih sendiri? Apa? Masih? Ya udah, kalo begitu kita sama.

Hari Kamis kemarin, adalah hari terakhir UTS. Setelah bel pulang berbunyi, semua anak-anak di sekolah gue termasuk gue, sangat gembira karena UTS udah selesai. Tapi, perjalanan gue belum sampai disini. Di depan masih banyak ujian yang menunggu gue karena gue sekarang udah kelas 3 SMP.

Ketika pulang dari UTS, beberapa temen gue yang cowok pada berkumpul di depan ruangan tempat gue UTS. Setelah gue deketin mereka, ternyata pada ngomongin habis UTS mau pada jalan-jalan naik motor. Ya, naik motor.

Di kelas gue, kebetulan hari itu banyak yang lagi bawa motor. Maka, kami pun jadi untuk jalan-jalan naik motor. Gue yang gak pernah bawa motor ke sekolah, cari tumpangan agar gue bisa ikut jalan-jalan. Dan alhamdulillah, ada temen gue yang mau numpangin gue.

Sebelum jalan-jalan dimulai, kita kumpul dulu di Pom Bensin karena ada salah satu motor yang bensinnya habis. Setelah selesai mengisi bensin, kami semua berkumpul di Pom Bensin untuk membicarakan ingin kemana kita.

Dari banyak omongan, kita pun memilih untuk pergi ke sebuah tempat dimana tempat itu sudah cukup terkenal di Indonesia. Kita semua ke UI (Universitas Indonesia).

Lah, temen lo sama lo kan masih SMP, emang gak ketilang?

Untungnya, ada temen gue yang tau jalan-jalan tikus menuju UI. Jadi kita semua gak ketilang. Kemarin yang mengikuti ini ada lima motor dan sembilan orang. Ya, cukup ramai. Dan acara ini, diikuti hanya dari kelas gue aja. Gak ada yang dari kelas lain.

Itulah kelas gue, anaknya KOMPAK. Nama kelas gue aja keren. SEMPAK. Kedengarannya cukup menjijikan sih. Sempak yang seharusnya untuk melindung anu, eh, malah dijadiin nama kelas. Tapi, SEMPAK itu memiliki arti SEmbilan EMpat Kompak. Kalo lo mau tau lebih dalam tentang kelas gue, bisa liat twitternya, sekalian follow, ya, disini.

Kelas gue ini bisa dibilang kelas paling kompak bukan dari namanya aja. Dari sisi lain juga ada. Ketika pas kelas gue ditunjuk jadi petugas upacara, semua murid dari kelas gue ikut latihan. Gak cuma petugasnya aja. Kalo kelas lain, paling yang latihan cuma petugasnya.

Itu dia kelas gue, sangat solid. Gak cuma sebagian anak aja yang panas-panasan. Semua anak di kelas gue juga harus ikut merasakan rasanya panas-panasan ketika latihan upacara di siang hari.

Kita semua bisa solid begini karena wali kelas kita mempunyai cita-cita untuk membuat kelas menjadi kompak. Dan ternyata, muridnya juga anaknya pada kompak. Jadilah kelas yang sangat kompak. Yang mementingkan solidaritas.

Di UI kemarin, gue muter-muter doang. Lihat kampus fakultas ekonomi, hukum, dan masih banyak lagi. Gue juga lihat danau UI dan lihat stasiun UI. Banyak sekali orang yang melihat kita semua ke UI karena kita ke UI masih memakai seragam batik sekolah dengan celana biru.

Tidak lupa juga, kami semua berfoto disana. Sialnya, gue jadi tukang foto. Jadi, hanya ada satu foto aja yang ada foto gue. Tapi gak apalah, yang penting ke foto.

Setelah dari UI, gue ke rumah temen gue dulu, Gama, yang rumahnya deket dari UI. Gak begitu deket sih. Kira-kira 1 km dari UI. Karena saat itu gue ke rumah Gama siang hari, jadinya, gue dan temen gue yang ikut ke rumah Gama dikasih makan. Awalnya gue nolak tapi perut gue bilang jangan nolak. Rezeki gak boleh ditolak.

Dari rumah Gama, gue langsung ke tukang cukur. Tukang cukur kali ini beda dengan tukang cukur tempat biasa gue cukur karena gue kemarin cukur di barber untuk pertama kalinya. Kebetulan, di barber itu kalo pelajar harganya dimurahin. Jadi, gue potong rambut disitu. Gue juga potong bareng temen gue yang ajakin nulis buku bareng. Pasti lo yang udah baca postingan sebelum ini udah tau, itu siapa.

Ketika di barber, gue bingung mau potong model apa. Gue pun tanya sama temen gue, Athala. Kata si Athala, model rambut yang keren itu under cut. Katanya. Awalnya gue gak percaya tapi lama-lama, gue percaya dan gue cukur dengan model under cut.

Rambut gue sekarang jadi keren dan rapih. Apalagi, sekarang rambut gue ada garisnya karena di skin garis. Rambut gue di skin agar terlihat rapih aja. Bukan untuk gaya-gayaan. Cewek itu suka sama cowok yang rapih walaupun cowok itu gak ganteng. Iya kan?

Mungkin ini aja. Oh iya, doakan gue ya, semoga nilai UTS gue semua mata pelajaran nilainya memuaskan. Aamiin. Oke, makasih doanya.

"Rezeki itu gak boleh ditolak."