Beberapa hari yang lalu, adalah Hari Guru Nasional tepatnya
tanggal 25 November 2017. Gue sebagai murid yang baik, merayakan hari guru itu
dengan pertama-tama mengikuti upacara bendera dimana petugas upacaranya adalah
guru-guru sekolah gue. Cukup unik karena biasanya guru itu hanya berkomentar
tentang petugas saat jadi pembina upacara, sekarang mereka yang jadi petugas.
Ketika pembina upacara, yaitu Kepala Sekolah gue memberi
amanat, semua anak-anak pada tertunduk kecewa karena yang mereka dengarkan
adalah suara dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Ya, itu adalah
hal biasa di sekolah gue. Miris memang.
Bukan hanya upacara bendera saja, sekolah gue juga mengadakan
dua lomba dalam rangka merayakan Hari Guru Nasional ini, yaitu lomba menghias
tumpeng dan lomba menyanyi. Setelah upacara selesai, anak-anak kelas gue
langsung pada sibuk untuk menghias tumpeng.
Selain sekolah yang merayakan, angkatan gue juga membuat
sebuah gebrakan di hari guru ini. Jadi, angkatan gue akan membuat sebuah
kerusuhan di sekolah lalu memberi kejutan kepada guru-guru karena sedang
merayakan hari guru. Ceritanya adalah awalnya anak-anak semua sedang bermain
bola di lapangan. Setelah itu, akan ada keributan antara kedua tim. Kebetulan
tim dibagi per jurusan. IPA VS IPS.
Ketika terjadi keributan, ada beberapa guru yang keluar untuk
melihat dan berusaha menghentikan keributan tetapi anak-anak dari angkatan gue
tetap membuat keributan. Sangat-sangat brutal karena ada beberapa barang yang
dilempar seperti tempat sampah sampai gawang futsal. Akan tetapi rencana ini
pun bocor, bahwa akan ada kejutan setelah ini.
Ada salah satu guru yang lucu, malah memberitahu guru-guru
yang lain untuk ke lapangan menggunakan speaker
sekolah. Kira-kira ia berbicara seperti ini, “Dimohon untuk guru-guru segera ke
lapangan karena ada kejutan dari angkatan 25. Terima kasih.” Sontak beberapa
siswa angkatan gue yang mendengar tertawa karena kejutannya sudah bocor.
Berbagai macam reaksi mewarnai wajah-wajah guru sekolah gue.
Mayoritas sih memasang wajah bahagia. Gak tahu itu bahagia dengan ikhlas atau
tidak karena ada beberapa barang sekolah yang rusak akibat kerusuhan. Acara
dari angkatan gue pun ditutup dengan foto bersama satu angkatan beserta
guru-guru.
Selain itu, dalam perayaan hari guru tahun ini, gue bisa menghemat uang jajan karena ada sisa nasi kuning untuk menghias tumpeng yang masih banyak. Daripada mubazir dan kebuang sia-sia, gue pun memakan itu semua. Bukan gue doang, sekelas juga. Pokoknya, kenyang, mantap!
Selasa, 28
November 2017
Seharusnya, hari ini gue dan temen-temen gue sekelas mengikut
Try Out Ujina Nasional. Tapi, karena mungkin soalnya belum disusun, jadinya gak
ada Try Out. Sekelas pun pada senang dengan hal ini. Padahal, sudah terjadwal
bahwa hari ini adalah Try Out dan pelajarannya adalah fisika. Waktu Try Out pun
diganti dengan promosi.
Seperti biasanya, ketika ujian pasti banyak sekali pihak yang
datang ke sekolah-sekolah untuk mempromosikan produk mereka agar anak-anak
mudah untuk belajar. Produknya itu kayak produk bimbingan belajar gitu. Ada
banyak macemnya, dari bimbingan belajar offline
sampai online seperti Kiper (tidak
boleh sebut merk). Dan lucunya, pihak yang promosi sekarang itu menjual
bahan-bahan ujian nasional dan pembahasan menggunakan kaset berserta flashdisk. Gak lucu kan? Bukan itu
lucunya.
Lucunya adalah ketika pihak itu sedang berpromosi, orang itu
berkata, “Saya disini tidak ingin berjualan,” tetapi setelah itu ada kalimat
sambungan, “Untuk kaset kalian bisa beli seharga bla bla bla dan untuk flashdisk kalian bisa beli seharga bla
bla bla.” Mendengar itu ingin ketawa dengan keras gue rasanya. Katanya gak mau
jualan tapi kasih tahu harga. Secara tidak langsung juga orang-orang tahu kali
dia itu berjualan. Huh, jaman now
emang.
Karena sudah mengikut bimbingan belajar di sebuah tempat yang
bernama SG atau Salemba Group, gue pun tidak membeli barang itu. Takutnya malah
gue nanti jadi kepinteran jadinya bingung mau belajar dari mana. :D
Rabu, 29
November 2017
Sekolah gue menurut gue adalah sekolah coba-coba. Bukan,
bukan dibangun karena untuk dicoba-coba atau bukan karena sebagai tester doang, eh, sama aja, ya.
Maksudnya coba-coba adalah jadi ketika Ulangan Akhir Semester minggu depan atau
namanya adalah PAS (Pekan Akhir Semester), untuk angkatan gue menggunakan CBT (Computer Based Test). Ini adalah
percobaan pertama kali karena biasanya CBT itu cuma pas Ujian Nasional aja.
Untuk adik kelas gue, masih menggunakan kertas. Jadi, bukan sekolah gue deh
yang coba-coba, angkatan gue.
Sebelum menggunakan ujian dengan CBT, banyak sekali
simulasi-simulasi yang dilakukan. Beberapa waktu lalu ada simulasi untuk Ujian
Nasional dan hari ini adalah simulasi untuk PAS. Kemarin, sehari sebelum hari
ini, panitia PAS CBT ke kelas gue dan berkata bahwa hari ini akan ada simulasi.
Ketika panitia berkata seperti itu, anak kelas gue semua kompak berkata, “Habis
istirahat pertama aja, Bu.”
Semua pada minta kayak gitu karena habis istirahat pertama
adalah pelajaran kimia yang gurunya lumayan-lumayan galak. Banyak yang bilang,
sih, killer gitu. Tapi, kalo kata gue
sih biasa aja. Mau guru killer atau
enggak, semua sama, orang tua gue ketika di sekolah. #ANJAY
Kampretnya anak kelas gue adalah udah beberapa pertemuan gak
belajar kimia dan ini adalah pertemuan ketiga tidak belajar kimia. Untungnya,
guru itu tidak tahu bahwa ini adalah strategi supaya kami tidak belajar kimia
lagi. Untungnya juga dia tidak marah bahwa jam pelajarannya sering digunakan
untuk hal-hal lain. Jadi, kelas gue aman tidak terkena omelan dan ocehannya. Btw, ngomongin ocehannya, ocehannya
cukup berguna kalo kata gue, cuma cara penyampaiannya aja yang membuat
anak-anak mengira bahwa guru itu galak. Inget, yang galak itu cuma anjing. :D
Kamis, 30
November 2017
Hari ini, mau gak mau, suka gak suka, jalanin aja karena
besok libur. Ya, di minggu ini, gue hanya belajar di sekolah tiga hari, yaitu
hari Selasa, Rabu dan hari ini, Kamis. Diawali dengan pelajaran olahraga yang
hanya cerita-cerita aja lalu langsung ambil nilai tentang bela diri. Setelah
itu pelajaran agama yang cuma ngaji dan cerita-cerita tentang ayat yang dibaca.
Setelah itu fisika mengerjakan soal. Setelah itu, free class karena jamnya dipake untuk bersih-bersih. Ya, begitu lah
hari Kamis gue. Random. B aja.
HAHAHA.
Jumat, 1
Desember 2017
Hari yang ditunggu-tunggu oleh seluruh anak kelas gue.
Setelah diundur-undur tanggalnya akhir jadi juga. Jadi, hari ini adalah hari
dimana kelas gue photoshoot untuk
Buku Tahunan Sekolah alias BTS. Jujur, menurut gue kelas gue cukup ribet dari
pemilihan tema, tempat sampai tanggal. Pertama-tama ketika diumumkan akan ada
BTS, kami pun memilih tema. Banyak sekali saran yang ditulis tapi akhirnya,
dipilih lah satu tema yang gue gak tahu apa namanya. Pokoknya kayak party atau pesta mewah gitu dan
mengenakan topeng. Bukan topeng monyet, ya.
Kedua, setelah tema, tempat pun dipilih dan di-voting. Karena tem ague adalah pesta,
jadi tempatnya itu kayak di rumah atau dimana gitu yang tempatnya bisa dibuat
pesta. Awalnya mau di Puncak tetapi karena ada sesuatu hal, gak jadi. Aslinya
gue gak setuju juga kalo di Puncak karena kejauhan dan belum memikirkan hal-hal
lain. Banyak anak kelas gue yang setuju ketika foto di Puncak. Untungnya gak
jadi. Setelah dipilih-pilih lagi, ada
rumah yang bisa disewa dan tempatnya di Senayan. Sekitar H-10 foto, ternyata
dari pihak sewa rumah di Senayan, kita harus membayar uang jaminan karena
barang-barang di rumah itu mayoritas pecah belah sebesar 5 juta rupiah. Akhirnya,
kami batal di tempat itu dan memutuskan di salah satu rumah di Pondok Indah,
namanya The Agathon. Lokasinya di Jalan Niaga Hijau. Ya, gue hafal karena pas
berangkat nyasar.
Untuk tanggal, awalnya kami memutuskan tanggal 25 November,
tapi karena ada sesuatu hal mundur jadi tanggal 2 Desember tapi karena tanggal
2 kelamaan, tanggal 1 Desember lah yang dipilih.
Ketika mau berangkat foto, gue melakukan hal yang cukup rumit
karena jas belum gue ambil di rumah saudara gue dan sepatu yang seharusnya
pakai sepatu Bokap tetapi sepatunya gak tahunya ditinggal di kantor. Untuk
sepatu, ternyata setelah gue pulang dari selesai foto, sepatunya itu ada di
rumah. Bokap gak tahu seperti apakah sepatu yang gue maksud itu. Untuk menjaga
nama baik Bokap, gak gue tulis jenis apa sepatunya karena pasti kalian akan
tertawa.
Gue mengambil itu semua sebelum berangkat. Awalnya gue
janjian sama temen gue tapi akhirnya batal karena gue belum siap. Gue pun
berangkat setelah Sholat Jumat dianter Nyokap sama Bokap. Sesampainya disana,
gue kira gue udah telat, tapi ternyata gak telat sama sekali karena belum pada
siap dan fotografernya juga belum datang.
Daripada gabut, melamun, mikirin kapan punya pacar lagi, gue
memutuskan untuk berenang. Awalnya gue berenang sendirian karena tidak ada
teman yang mau diajak. Tapi, akhirnya ada temen gue yang juga mau ikut
berenang, namanya Dovan. Saat fotografer sudah datang, gue pun langsung
bersih-bersih berdua sama Dovan karena kamar mandi penuh, dipakai untuk ganti
baju. Sekali lagi, ya, berdua di kamar mandi.
Selesai dari situ, gue pun siap-siap dan akhirnya sudah
ganteng. Tinggal nunggu di foto aja. Buat kalian yang mau tahu fotonya kayak
gimana, bisa liat instagram gue
@ilhamkape, hehe. Promosi dikit, kali aja dapet pacar. HAHAHA. Gak deng.
Setelah semuanya berfoto untuk BTS, kami foto bareng bersama
yang punya rumah. Saat mau pulang, yang lain pada bingung untungnya gue enggak
karena kebetulan Nyokap dan Bokap mampir ke PIM (Pondok Indah Mall). Awalnya
gue mau main sama temen-temen gue tetapi demi menghemat uang jajan, lebih baik
pergi sama orang tua aja biar duit aman. Sangat-sangat cerdas bukan? :D
Sabtu, 2
Desember 2017
Gue cuma nulis-makan-tidur-makan-nonton youtube-nulis-eek.
Ya, begitu lah hari Sabtu gue. Maklum, jomblo, hehe. Btw, gimana menurut kalian kalo gue menulis diary seperti ini di blog. Apakah kepanjangan? Atau setiap hari aja
gue nulisnya? Gimana? Mohon komentarnya, ya. Dan sepertinya gue akan menulis di
blog ini seperti ini yang namanya adalah #SOTWKAPE, diambil dari singkatan
“Story of The Week Kape”. Gimana gimana? Komentarnya, yaa. :)
Bentar, sebelum komen, jangan lupa follow Twitternya @_upilgaul biar kalian gak kalah gaul sama upil.
Terima kasih, yaaaaaawww. SALAM UPIL GAUL!
Bruakaka aku ngakak sama yg hari guru dan kalian kasi kejutannya bocor. Hahaha bukannya kasi kejutan malah terkejut ya hehe
ReplyDeleteIyaa, benar sekali. :D
Deletehahhaaa....ah, gurunya ga asik, masa yang ginian dibocorin. kan jadi ga seru gitu :D
ReplyDeleteharusnya gurunya yang udah terlanjut tahu kan tutup mulutnya dulu hahahaaa
Makanya, jadi kurang seru, tapi tetep seru kok walaupun udah bocor. :D
DeleteBtw, gimana ya perasaaan kalian pas gurunya umumin kalau kalian sedang bikin kejutan, bukan kejutan lagi dong namanya kalau udah bocor. Btw, kalau dibuat diari seperti ini aku kurang suka ham, panjang banget terus alurnya beda-beda. kalau memang pingin nulisnya kaya diary, ya sesuaikan aja postingannya dengan tanggal diarynya, jangan dicampur di satu postingan
ReplyDeleteYaa begitu lah pokoknya. :D Oalah begitu, baik lah, terima kasih komentarnya, ya. :)
DeleteUwaaaaaaa aku lama gak baca tulisan kayak beginiaaaan
ReplyDeleteAku juga jadi kangen sama tulisanku jaman SMA
Ya begini ini deh nulisnya. Tapi nulisnya lebih runtut kamu. Juga nggak alay2 banget kayak anak alay
Sukaaaaaaaaaak
Soalnya jarang banget nemu blogger yang nulisnya diary macam ini
Hmmm, sesukamu aja sih menurutku
Bergantung dengan konsep blog yg ingin kamu bangun
Kalo nulis diary tiap hari, kamu harus memeras otak sih
Atau bisa juga ngambil momen2nya. Terkadang momen atau peristiwa itu kan kejadiannya dua hari, seminggu, dsb. Hmm kesannya jadi tema atau momen
Eh bebas deh
Hahaha
Terima kasih banyaaaaaaaakkkk, kak. :)
DeleteBenar sekali. Sangat-sangat menguras otak ketika nulis diary semacam ini. :D
Tulis aja setiap hari biar semua tertulis rapi dan siapa tahu ada yang tertarik menukiskannya dibuku dan akhirnya best seller. Diari upil, pemida jomblo yang selalu bahagia
ReplyDeleteSiaaaappp. Semoga aja, deh. Aamiin. :)
Deletehahahhaah epic banget nih, mau ngasih kejutan malah kalian yang terkejut lol
ReplyDeleteHAHAHA, namanya juga udah bocor. :D
DeleteAku gak pernah rayain hari guru di sekolah, hahaha. Durhaka banget!
ReplyDeleteSoal sekolah coba2, duh aku pernah tuh dan belum belajar sama sekali. Akhirnya nilainya jeblok banget. Gak paham krn susah2 soalnya
Gak ngaruh, kok, enggak durhaka. :D
DeleteBismillah dulu makanya. :)
Sekolah, gue kangen bgt dah masa2 itu.
ReplyDeleteBtw, nsi tumpeng kenyang bgt tuh. Coba kalo bawa pulang aja, gak usah dibagi-bagi.
Hmmm.. Gue juga mungkin akan kangen.
DeleteAda yang bawa pulang, tapi gue enggak soalnya udah kenyang duluan. :D
Wooooowwwwwww. Tulisan anak kelas tiga SMA udah ketje beginiiiiiiii. Seumuranmu aku masih nulis alay nggak nggenah. 😂😂😂
ReplyDeleteBtw soal photosoot buat buku tahunan, angkatanku dulu juga ribeeeetttnyaaaaaa, ampun! Milih tema enggak kelar-kelar. Rapat entah berapa kali. Eh, ujung-ujungnya temanya sehari-hari jadi siswa, photo yang bercerita, dr nyolong main kartu saat pelajaran, mbolos manjat pagar, dimarahin guru. Hahaha
Hehehehe, terima kasih banyak yaaaa, kak. :)
DeleteBenar sekali, sangat-sangat ribet. Antara 36 anak memilih satu yang harus diterima oleh semuanya. :D
Wah, ternyata masih SMU ya ini. Seneng deh masih SMU udah ngeblog gini. Lanjutin aja nulis diary nya. Mingguan aja kali ya, biar enggak bosen. Hari lain buat nulis yg lain, tema umum atau apalah ygbukan diary. Btw zaman aku SMU gak ada acara photoshoot segala. hihihi.
ReplyDeleteIyaa hehe. Oalah begitu, baik lah, terima kasih. :) SMA-nya kapan? :D *peace*
DeleteNah ini, siswa kreatif dan patut dibanggakan, memperangati hari guru dengan memberi kejutan dan membuat mereka bahagia.
ReplyDeleteBetul sekali. Terima kasih. :)
DeleteHuahaha...ngakak pas baca kejutan untuk guru. Duuh, kenapa sampai bocor ya...jadi berkurang keseruannya.
ReplyDeleteSoal nulis di blog, terserah aja, yang penting bisa terus nulis dan selalu happy. Terus berkarya lewat tulisan yang bermanfaat ya...
Karena pada takut kena kasus, jadi ada guru yang dikasih tahu. :D
DeleteSiaaaaappp. :)
Aku baru tau kalo musim ujian malah rame sales nawarin produk ke sekolah yak
ReplyDeleteRealitanya memang seperti itu. :D
DeleteTulis terus yaa...
ReplyDeleteaku jadi tau kehidupan remaja sekarang.
Karena jaman aku, yang namanya foto buku kenangan itu yaa...foto box.
Hahha...terus diserahin ke guru buat dicetak ke buku.
Kalo rame-ramenya, ada yang ambil simple nya...dengan foto di depan kelas, taman sekolah atau lapangan. Dengan angle depan, atas samping...
Jaman sekarang?
Pake konsep-konsepan gitu yaa..?
Pasti orangtua diminta duit lagiii...duit lagi...wkkkwk...
Okeeesiaaap.
DeleteBeda jamannya, ya. :D
Yaaa seperti itu lah jaman sekarang. Jaman now bahasa kerennya. :D