[CERPEN] Dari Toilet Sampai ke Ruang Guru


Saat jam pergantian pelajaran, ada 7 orang di kelas VIII-9 yang keluar dari kelas. Mereka adalah Tama, Diki, Dika, Ojan, Alan, Rafi, dan Sakti. Mereka semua keluar kelas karena sehabis ini adalah pelajaran IPA yang gurunya agak malas. Si Tama dan Diki, mereka berdua ke toilet. Sebelum ke toilet, mereka berdua sudah izin dahulu kepada guru IPA-nya yang mau mengajar di kelasnya di depan kelas VIII-8.

Saat si Tama dan Diki sudah sampai toilet, tiba-tiba, datang dua orang anak sekelas mereka yaitu si Dika dan Ojan, mengikuti si Tama dan Diki ke toilet. Setelah mereka berempat ke toilet, di depan kelas VIII-9, ada seorang guru B. Inggris mereka yang agak galak. Guru B. Inggris mereka ini selalu mengawasi kelas VIII-9 karena di kelas itu, cukup banyak anak nakal.

Dari belakang kelas, terlihat si Alan, Rafi dan Sakti yang panik. Mereka panik karena mereka bertiga jajan. Padahal, saat itu belum jam istirahat.

Mereka semua pun saat masuk ke dalam kelas, panik. Si Tama, Diki, Dika, dan Ojan juga panik. Kenapa panik? Karena takut dimarahi oleh guru B. Inggris. Tiba-tiba, guru B. Inggris mereka, langsung ke ruang guru.

Saat semua sudah duduk di kelas, tiba-tiba, datang seorang guru BK ke kelasnya. Guru BK itu berkata, “yang tadi dari luar kelas, dari toilet atau jajan, ke ruang guru sekarang!”

Mereka semua pada panik, terutama si Tama, karena si Tama ini baru pertama kalinya diundang ke ruang guru oleh guru BK. Dari semua anak yang dipanggil ke ruang guru, si Tamalah yang baru pertama kali dipanggil ke ruang guru. Mereka semua pada panik terutama si Tama.

Sesampainya di ruang guru.

“Ini nih, bu, yang tadi keluar-keluar kelas,” kata guru BK sambil menunjuk ke wakil kepala sekolah.

Ternyata, guru BK itu mengadukan mereka ke wakil kepala sekolah. Untung saja bukan ke kepala sekolahnya langsung.

“Oh, jadi kalian lagi, kalian lagi. Kalian ingin keluar dari sekolah ini?” tanya wakil kepala sekolah.

Semuanya panik. Dalam hati Tama, ia berkata, “padahalkan gue baru pertama kali dipanggil begini.”

“Jawab pertanyaan Ibu, mau pindah dari sini?”

“Tidak, bu.” Jawab mereka semua.

Si Diki yang sudah izin kepada guru, berkata, “saya sama si Tama sudah izin, bu sama guru IPA saya.”

“Iya, bu,” kata Tama.

“Ya sudah, nanti kalian berdua ikut, Ibu. Tapi, tolong, kamu catat anak-anak yang ada disini termasuk kamu.” Kata wakil kepala sekolah sambil menunjuk ke Tama.

“Baik, bu.”

Tama dan Diki pun langsung tersenyum. Mereka berdua senang karena, mereka sudah hampir selamat. Tama dan Diki langsung mengambil kertas dan pulpen di kelas dan mencatat anak-anak yang ada di ruang guru, termasuk mereka berdua.

Si Alan, Rafi dan Sakti, dimarahi sama wakil kepala sekolah. Karena mereka semua jajan, padahal, belum waktunya istirahat.

“Tama dan Diki, mari ikut Ibu, yang lain biar disini saja.” Kata wakil kepala sekolah.

Tama dan Diki dibawa ke kelas untuk memastikan apakah sudah izin mereka berdua.

“Permisi, pak.”

“Iya, bu, ada apa?”

“Apakah mereka sudah izin ke toilet?” tanya wakil kepala sekolah ke guru IPA.

“Belum, bu, belum,” jawab guru IPA.

“Lah kan, pak, tadi saya sudah izin. Yang di jalan,” kata Diki.

“Iya, pak, yang di depan VIII-8, pak,” kata Tama.

“Oh iya iya,” jawab guru IPA.

“Baiklah.”

Wakil kepala sekolah itu pun langsung menasehati murid-murid di kelas VIII-9. Tama dan Diki sudah aman. Tidak dihukum sedangkan yang lain, dihukum. Murid yang dihukum, disuruh membersihkan toilet dan sekolah. Seperti menyikat toilet, menjilat menyapu debu di halaman sekolah dll.

Dan si Tama dan Diki senang, mereka berdua selamat. Akan tetapi, nama mereka sudah tercemar terutama si Tama yang baru pertama kali mengalami ini.

Pesan Moral : Jangan ke toilet tanpa seizing guru. Kalo tidak izin, bisa seperti ini jadinya

*Kalo tulisannya masih jelek, harap dimaklumi karena gue jelek jarang nulis cerpen*

0 comments:

Post a Comment

Buat kalian yang mau komentar, silahkan saja, mau panjang apa pendek. Kalo lo mau komentar pake anonymous, harap jangan spam. Kasian sama yang lain.

Dan yang terpenting adalah jangan jualan di kotak komentar blog gue, terutama jualan yang gak penting kayak alat vital atau video bokep. Lebih baik elu tulis link blog lo daripada jualan.

Komentar kalian sangat gue butuhkan. So, komen aja yaa. Terima kasih. :)