Memendam Perasaan

Di bumi ini, ada beberapa orang yang menunggu dan ada beberapa orang yang ditunggu. Mayoritas laki-laki adalah menunggu. Menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan seperti halnya yang sedang gue rasakan sekarang.

 

Gue adalah laki-laki yang suka memendam perasaan. Jatuh cinta diam-diam. Gue tau kok kalo itu emang gak baik. Gue juga tau kalo cinta yang hanya dipendam pasti berujung penyesalan.

 

 

Gue adalah laki-laki yang suka menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaan ini ke seseorang yang gue cintai. Akan tetapi, entah kenapa setiap gue ingin mengungkapkan perasaan gue, selalu aja ada orang yang ungkapin perasaannya duluan. Dan gue kalah sama orang itu.

 

Payah lo, Ham! Seharusnya lo duluan yang ungkapin. Seharusnya lo dari kemarin ungkapinnya jangan sekarang. Telat lo, Ham!

 

Pasti setelah kalah dalam mengungkapkan perasaan, hati gue terkadang berbicara seperti itu. Hampir setiap bulan gue suka sama wanita yang berbeda. Misalkan bulan ini suka sama sekelas, bulan besok suka sama wanita tapi gak sekelas, bulan besok suka sama wanita satu sekolah dan seterusnya.

 

Walaupun begitu, gue lebih nyaman memendam perasaan walaupun kenyataannya pahit untuk dirasakan. Misalkan orang yang lagi gue suka jalan sama orang lain. Gue tau itu rasanya menyakitkan. Tapi, ya mau gimana lagi. Gue kalah cepet untuk ungkapin.

 

Biasanya, gue kalo lagi suka sama seseorang, paling cuma hanya sampai batas pendekatan aja. Kayak cuma chatting doang. Awalnya rencana gue setelah pendekatan langsung gue ungkapin tapi seperti yang udah gue bilang, gue selalu kalah cepet.

 

Tepat detik ini, gue juga lagi punya perasaan sama seseorang, kita sebut saja Painem. Awal gue ketemu Painem itu biasa-biasa aja gak ada perasaan sama sekali. Tapi, seiring berjalannya waktu, seiring dengan seringnya kita ngobrol bareng, gue jadi punya perasaan sama Painem. Inget! Painem cuma nama samaran aja! :)

Rasanya ketika ngobrol sama Painem dulu dengan sekarang juga beda. Kalo dulu sih ngobrol sama dia biasa-biasa aja. Kalo sekarang, kayaknya ada sesuatu gitu. Tapi menurut gue, Painem tidak seperti halnya gue. Menurut gue Painem biasa-biasa aja. Tapi gak apa-apalah. Ini juga salah gue karena masih memendam perasaan.

Mungkin, Painem adalah salah satu wanita yang paling lama gue sukain. Biasanya wanita yang gue sukain itu cuma sekitar dua bulan aja tetapi Painem ini lebih dari itu. Sampai detik ini, gue bingung mau ungkapin ke Painem apa enggak. Kemungkinan besar, kalo gue ungkapin ke Painem, gue akan ditolak sama Painem karena gue terlambat.

Maka dari itu, sampai detik ini juga, perasaan gue ke Painem masih gue pendam sampai waktunya untuk mengungkapkan tiba. Gak salah kan memendam perasaan? Lagi pula, gue sekarang masih pelajar. Gak begitu wajib harus berpacaran.

Buat lo yang udah cukup umur buat pacaran, gue saranin, jangan kelamaan ungkapin perasaan lo ke doi. Nanti lo kalah cepet sama orang lain. Sakit coy, kalo kalah cepet ungkapin perasaan.